Banyuwangi – Prama Gatra Film Jakarta dan Rumah Semut Film mengandeng Tim Janakim Film Banyuwangi menggelar casting film perdana berjudul “LINTRIK” di Osing Deles, Selasa(20/6/2023). Pelaksanaan casting bertujuan untuk menjaring talenta lokal Banyuwangi yang potensial menjadi pemeran dalam film tersebut.
Leader Tim Janakim, Tsani Fanie mengatakan pihaknya sengaja mengadakan casting film di Osing Deles Banyuwangi guna menjaring bibit-bibit lokal khususnya talenta-talenta muda Banyuwangi.
“Kebetulan kita dari team janakim banyuwangi dapat tugas untuk mengcasting talenta-talenta lokal,” ucapnya.
Sementara itu tambah Tsani sapaan akrabnya, untuk yang talenta nasional sudah mulai shooting hari ini di Jakarta dan sudah ditangani pihak jakarta.
“Banyuwangi, Jember, Situbondo dan sekitarnya kita yang casting untuk kedatangan team jakarta minggu depan (persiapan) kita ambil yang terbaik,” cetusnya.
Antusiasme pendaftar untuk mengikuti casting film dari berbagai daerah sangat banyak. Terbukti, hingga hari ini ribuan pendaftar telah memasukkan berkas pendaftaran.
“Pendaftar sih ribuan ya, dari Banyuwangi, Bali sampai Bandung juga ada, Malang, Bogor dan lain-lain. Cuma tadi kita hanya panggil yang Banyuwangi dan sekitar aja,” tuturnya.
Tsani Fanie seorang putra kelahiran Banyuwangi yang juga sebagai penggagas ide Film “LINTRIK” menambahkan alasan diprioritaskannya pemeran lokal karena keinginan dari produser minta untuk diperbanyak yang talenta lokal.
“Alhamdulillah tadi sudah dapat beberapa talent yang menurut kami bisa ikut bergabung. Tadi mulai dari jam 9 pagi – jam 3 sore di osing deles lantai 3,” ujarnya.
Menurut Informasi yang diperoleh, dari Jakarta ada artis utama sejumlah 10, dan artis utama lokal ada 3. Sementara, kalau talenta tadi yang saya casting sekitar 20 yang terpilih. Tak ketinggalan, beberapa artis utama lokal yang tak asing lagi juga ikut menghiasi Film bergenre horor tersebut seperti Mak Temuk ( Mascot Gandrung Banyuwangi ), Yon DD (Seniman dan Teater), Ika/Icha (Model).
” Asye Berti Saulina produser film Lintrik berharap film ini bisa menjadi pintu pembuka teman-teman sineas Banyuwangi untuk lebih bergairah dalam menggarap film. Selain itu, untuk film Lintrik sendiri harapannya semoga bisa diminati dan bisa mengedukasi penonton karena ada pesan moral didalam film tersebut tentunya.
“Film ini semoga menjadi pintu pembuka bagi pelaku sineas di Banyuwangi. Kami telah berpengalaman puluhan tahun dalam produksi film dan harapan terakhir semoga banyuwangi bisa semakin di kenal luas,” Asye Berti Saulina tutup mengakhiri wawancara. (Piki/JMDN)