JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara The United Nations Population Fund (UNFPA) dan Grab Indonesia yang dilaksanakan di Grab Excellence Center, pada Selasa (25/7). Kolaborasi ini diharapkan mampu mewujudkan perlindungan perempuan dan anak dari pelecehan seksual di ruang publik, khususnya pada moda transportasi online.
“Ini merupakan kegiatan yang sangat relevan dan krusial terutama bagi upaya perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan, khususnya pada moda transportasi,” kata Menteri PPPA.
Sebagai bentuk tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman tersebut, akan dilaksanakan Pelatihan Akbar Keselamatan untuk Mitra (PAKEM) di 5 (lima) kota, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Bali. “Pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi para mitra Grab Indonesia sebagai pihak yang berada sangat dekat dengan masyarakat untuk turut serta berjuang memerangi pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya di ranah transportasi online,” tutur Menteri PPPA.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) tahun 2022, sebanyak 3.539 dari 4.236 responden perempuan mengaku pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik dan 23 persen di antaranya terjadi di transportasi umum. “Hal ini menimbulkan pertanyaan, bukankah ruang publik, khususnya transportasi umum harusnya aman bagi semua perempuan? Bagaimana cara agar tercipta ruang yang aman bagi perempuan dan anak khususnya? Pertanyaan tersebut bisa terjawab, jika para penyedia moda transportasi membangun sistem sarana dan prasarana yang memperhatikan kepentingan perempuan dan anak,” jelas Plh. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA, Titi Eko Rahayu.
Lebih lanjut, Titi mengatakan, upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan tanggung jawab dan komitmen multi pihak. “Terima kasih kepada Grab Indonesia bersama UNFPA dengan melakukan gerakan bersama mencegah kekerasan terhadap perempuan sebagai pengguna moda transportasi online. Dukungan semua pihak atas pencegahan kekerasan sebagaimana yang kita lakukan hari ini adalah bentuk komitmen untuk mengoptimalkan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta mendorongnya terwujudnya kesetaraan gender serta pemenuhan hak asasi manusia,” ujar Titi.
Dikutip dari laman Kementerian PPA yang disiarkan Biro Humas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bahwa dalam kesempatan yang sana, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menerangkan, pihaknya gencar melakukan berbagai pelatihan, termasuk roadshow Pelatihan Akbar Keselamatan untuk Mitra (PAKEM) guna memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama, baik bagi diri mitra dan konsumen. Menurutnya, hal tersebut selalu menjadi prioritas dari Grab Indonesia.
“Ini menjadi landasan bagi kami untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi yang tak putus terkait keselamatan berkendara, juga anti kekerasan seksual, hingga service excellent atau kode etik layanan Grab. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada KemenPPPA, UNFPA, Kementerian Perhubungan, dan IDBC atas dukungan, peran, dan kolaborasinya untuk menyusun sekaligus memberikan materi pelatihan kepada para mitra Grab Indonesia,” tutup Neneng. (*/jmdn)