Kepala DPMDes Banyuwangi Drs Ahmad Faishol NS, MM Menggali Potensi dan Mendorong Gerak Ekonomi Desa

  • Whatsapp
Foto : Budi / JMDN

Banyuwangi, Pemerintahan Desa beserta masyarakatnya memiliki posisi yang sangat strategis sebagai ujung tombak bergulirnya perekonomian daerah. Karenanya, mendorong gerak perekonomian desa dengan terus menggali dan memaksimalkan pengelolaan potensi yang dimiliki adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Dalam kerangka itulah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Banyuwangi akan terus berupaya mendorong perkembangan perekonomian desa. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala DPMDes, Ahmad Faishol NS, MM., Langkah-langkah yang akan ditempuh pada tahun 2024 ini adalah melakukan identifikasi semua desa untuk pembuatan atau pembentukan ‘Desa Tematik’.

Dijelaskan, bahwa setiap desa tentu memiliki potensi dan keunggulan masing-masing. Ada desa yang memiliki keunggulan Budaya Osing, seperti Desa Kemiren di Kecamatan Glagah, Desa Alasmalang di Kecamatan Singojuruh, Desa Aliyan di Kecamatan Rogojampi, dan beberapa desa lainnya. Demikian juga dengan Desa Gintangan di Kecamatan Blimbingsari, yang selama ini sudah sangat dikenal sebagai sentra kerajinan anyaman bambunya.

“Ada juga Desa yang sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dan ditetapkan sebagai Desa Anti Korupsi, yakni Desa Sukojati. Selain itu, juga ada Desa Tamansari di Kecamatan Licin, yang pada tahun 2023 lalu berhasil meraih penghargaan bergengsi untuk kategori Community Based Tourism (CBT) di ajang ASEAN Tourism Standart 2023.

Selain itu, lanjutnya, juga ada desa yang sudah mulai muncul kepermukaan dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya, seperti Desa Glagah yang dikenal dengan kekayaan kulinernya, atau Desa Segobang di Kecamatan Licin, sebagai desa pusat pengobatan alternatif terpadu ( Desa Satelit )

“Untuk itulah, kita akan segera melakukan identifikasi sesuai dengan potensi dan keunggulan masing-masing, kemudian akan kita tetapkan sebagai Desa Tematik. Selanjutnya, kita akan terus mendorong desa untuk memaksimalkan pengelolaan potensi yang dimiliki dengan melibatkan PKK,” tandasnya.

Disinggung tentang anggaran, khususnya yang terkait dengan pembentukan Desa Tematik, menurutnya, anggaran yang bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Banyuwangi sifatnya hanya untuk pembinaan. “Terkait Desa Tematik ini, yang akan kita lakukan adalah mendorong setiap desa untuk mengoptimalkan penggunaan dana desa masing-masing untuk pengelolaan potensi yang ada. Kalau yang dari APBD itu sifatnya hanya untuk pembinaan,” jelasnya.

Selain program pembentukan Desa Tematik, untuk memaksimalkan pelayanan masyarakat di tingkat pedesaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga tengah mempersiapkan pemekaran wilayah desa di beberapa kecamatan.

Ahmad Faishol menjelaskan, perihal pemekaran wilayah desa sudah menjadi keputusan dan tinggal pelaksanaannya. Menurutnya, ada 6 desa yang akan dimekarkan pada tahun 2024 ini. Desa-desa tersebut berada diwilayah Kecamatan Purwoharjo, Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Srono. “Jadi pada 2024 ini akan ada 6 wilayah desa hasil pemekaran,” kata Ahmad Faishol tanpa menyebut nama masing-masing desa yang akan dimekarkan.

Diluar itu, kata Ahmad Faishol, pihak DPMDes juga tengah mempersiapkan pemilihan pengurus Badan Pertimbangan Desa (BPD). “Dari 189 desa yang ada, 130 desa diantaranya BPD-nya sudah selesai masa tugas. Jadi akan ada pemilihan pengurus baru,” tambahnya. ( Eka Budi Setianto  / JMDN )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *