JAKARTA – Indonesia secara resmi ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sebagai tuan rumah FIFA U-17 World Cup 2023. Presiden Joko Widodo menilai hal tersebut merupakan sebuah kepercayaan internasional kepada Indonesia yang harus disiapkan dengan baik.
“Itu kepercayaan yang diberikan internasional, kepercayaan yang diberikan FIFA kepada Indonesia,” ucap Presiden dalam keterangannya di hadapan awak media di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (26/06/2023).
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo meminta Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir untuk menyiapkan perhelatan internasional tersebut dengan sebaik-baiknya dimulai dari tempat pertandingan hingga manajemen pelaksanaan.
“Saya sudah perintahkan kepada Ketua PSSI untuk betul-betul disiapkan betul, kalau venue-nya kan memang sudah ada dari yang kemarin yang sudah kita perbaiki artinya tinggal digunakan, tetapi manajemen semuanya harus disiapkan betul,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menilai bahwa Indonesia telah memiliki sejumlah stadion yang siap untuk dijadikan alternatif tempat penyelenggaraan pagelaran sepakbola dunia tersebut.
“Stadion kita juga kan bukan hanya GBK, yang lain kan ada, ada JIS, ada di Manahan, ada di Jalak Harupat ada, banyak, ada di Surabaya—Stadion Bung Tomo, stadion kita ini banyak kok yang sudah siap,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, FIFA menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pada Jumat (23/6). Berikut kronologi penunjukan itu versi Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Erick mengatakan pihaknya tak begitu mengerti soal penetapan sebagai tuan rumah menggantikan Peru. Erick hanya sempat dikontak FIFA pada Jumat (23/6) sore WIB. “Tentu kita sabar saja,kasih waktu, karena terus terang, kami semua di kepengurusan PSSI sebenarnya juga tidak tahu ketika ada pembicaraan lebih dalam (soal jadi tuan rumah),” kata Erick.
“Kita tahu ada rapat FIFA Council, tapi tidak tahu detailnya seperti apa. Kemarin sore saya dikontak [FIFA], apakah Indonesia bisa menjadi alternatif,” tambah Menteri BUMN ini.
Sebagai federasi, dalam hal ini negara, yang dipercaya FIFA, Erick tak menolak. Begitu permintaan itu datang, Erick langsung meminta petunjuk dari Presiden Jokowi.
“Tentu saya mesti melapor juga kepada pemerintah, karena pihak pemerintah harus hadir, dan setelah menang kita ada komitmen, kita laporkan dan bicarakan,” kata Erick.
Beberapa menteri yang langsung dikontak Erick mengabarkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 adalah Menpora, Keuangan, PUPR, dan juga Kemenparekraf. “Semua bersepakat ingin menyukseskan hal ini. Alhamdulillah ini kesempatan buat Indonesia. Mungkin FIFA melihat kita bangkit,” kata Erick yang saat jumpa pers didampingi dua wakil dan empat Exco.
“Kemarin di SEA Games kita bagus, FIFA Matchday Palestina dan Argentina juga bagus, kita berani menjadi host AFC U-17, ini tentu menjadi pertimbangan mereka,” ucapnya menjelaskan.
Karena penunjukan ini mendadak, Erick belum bisa bicara panjang lebar soal stadion dan lain-lain. PSSI akan menunggu arahan lanjutan dari FIFA, termasuk soal stadion yang akan digunakan.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan awal mula Indonesia bisa dipercaya FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Kata Erick Thohir, para pengurus PSSI dari awal tidak tahu bahwa akan ditunjuk FIFA untuk menjadi tuan rumah di event tersebut. Awalnya FIFA menunjuk Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia membuat Piala Dunia U-20 2021 ditunda dua tahun ke depan dan Indonesia tetap menjadi tuan rumah.
Persiapan terus dilakukan oleh PSSI untuk merenovasi enam venue Piala Dunia U-20 2023. Keenam venue itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Stadion Jakabaring (Palembang).
Setelah renovasi selesai, FIFA tiba-tiba membatalkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Alasan FIFA saat itu karena ada beberapa masalah yang sedang terjadi di persepakbolaan Indonesia. Setelah gagal, tiba-tiba angin bahagia datang ke Indonesia. (*)
