Pemdes Kedungasri Gelar Rakor Atasi Serangan Babi Hutan

  • Whatsapp

Banyuwangi, Kedungasri – Musim panen jagung adalah musim yang selalu dinantikan banyak orang, termasuk para petani jagung sebagai pihak yang merawat tanaman jagung tersebut hingga siap dipanen. Namun bagaimana perasaan petani jika tanaman jagung yang mau dipanen itu mengalami kerusakan.

Kejadian itu datang dari Desa Kedungasri, yang mana lahan pertanian yang berisi jagung siap panen seluas 1 Hektare (ha) rusak karena ulah dari babi hutan yang hidup di kawasan taman nasional alas Purwo dan merupakan hewan yang dilindungi. Diduga aktivitas babi hutan yang masuk ke lahan pertanian tersebut, dikarenakan makanan yang sebelumnya telah tersedia di alam atau tepatnya yang ada di kawasan taman nasional Alas Purwo semakin sedikit, sehingga beberapa babi hutan itu telah bermigrasi dan masuk ke lahan pertanian milik warga.

Menyikapi kejadian ini, pihak – pihak yang berkepentingan termasuk Perhutani dan Pemerintah Desa Kedungasri akhirnya berkumpul di kantor desa pada hari Senin, 26 Februari 2024. Tujuan dari rapat koordinasi yang dilakukan di kantor Desa Kedungasri tersebut bertujuan untuk saling berkolaborasi dan mencari solusi bersama tentang bagaimana menanggulangi dan menghentikan aktivitas babi hutan agar tidak masuk ke lahan pertanian warga.

Secara rinci, pihak – pihak yang hadir dalam kegiatan rapat koordinasi ini diantaranya yaitu:
1. Pemerintah Desa atau Pemdes Kedungasri sebagai perwakilan warga/petani
2. Pihak Taman Nasional Alas Purwo
2. Pihak Perhutani
3. Pihak BKSDA
4. ketua BPD Desa Kedungasri

Dalam pelaksanaannya, kegiatan rapat koordinasi yang digelar untuk menanggulangi serangan babi hutan ke lahan pertanian Desa Kedungasri diketahui telah menghasilkan beberapa solusi, yang diantaranya yaitu mulai dari membuat pagar pembatas disekitar lahan pertanian, hingga sampai membuat parit untuk membatasi ruang gerak babi hutan tersebut agar tidak lagi keluar dari kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

Diharapkan semoga solusi – solusi yang didapatkan dari rapat koordinasi tersebut bisa segera dilaksanakan, agar serangan babi hutan ke lahan pertanian yang ada di Desa Kedungasri tidak berlanjut dan bisa menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. ( Lauryan / JMDN )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *