Bumiharjo, Banyuwangi – Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79, Desa Bumiharjo menggelar acara tasyakuran dan doa bersama yang diselenggarakan oleh panitia HUT RI 79. Acara ini berlangsung di Balai Desa Bumiharjo pada Jumat, (16/8/24), dengan dimulai tepat pukul 19:00 WIB setelah pelaksanaan shalat Isya.
Acara yang sarat dengan nuansa religius dan kebersamaan ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat muslim, namun juga melibatkan tokoh agama dari agama Kristen dan Hindu yang turut memberikan doa untuk keselamatan dan kemajuan bangsa. Kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam satu tempat menjadi simbol kuat persatuan dan kesatuan, sejalan dengan semangat kemerdekaan yang menginginkan Indonesia tetap menjadi negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
1. Kehadiran Tokoh Masyarakat dan Pemerintah Desa
Tasyakuran yang digelar di Balai Desa Bumiharjo ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan agama, mulai dari para ulama, pendeta, pemangku adat, hingga para tokoh masyarakat yang berperan besar dalam pembangunan desa. Acara ini juga dihadiri oleh Pemerintah Desa Bumiharjo, yang diwakili oleh Kepala Desa beserta jajarannya, para Ketua RT dan RW, serta ibu-ibu PKK yang selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan di desa.
Tidak ketinggalan, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sedang melaksanakan programnya di Desa Bumiharjo juga turut ambil bagian dalam acara ini. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga ikut serta membantu panitia dalam menyiapkan berbagai keperluan acara, menunjukkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
2. Santunan Anak Yatim: Wujud Kepedulian Sosial
Selain tasyakuran dan doa bersama, acara ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim yang ada di Desa Bumiharjo. Pemberian santunan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang dilakukan oleh panitia HUT RI 79 Desa Bumiharjo. Santunan ini diharapkan dapat memberikan kebahagiaan dan semangat kepada anak-anak yatim dalam menyambut Hari Kemerdekaan.
Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Desa Bumiharjo kepada perwakilan anak yatim. Suasana haru terasa ketika para anak yatim menerima santunan tersebut, yang tidak hanya berupa bantuan materi, tetapi juga dukungan moril dari seluruh masyarakat yang hadir. Kepedulian terhadap anak yatim ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya sekadar merayakan kemerdekaan negara, tetapi juga memperhatikan sesama dan saling membantu.
3. Doa Bersama untuk Keselamatan dan Kemajuan Bangsa
Acara inti dari kegiatan ini adalah doa bersama yang dipimpin oleh para tokoh agama dari berbagai agama. Doa dipanjatkan tidak hanya untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Bumiharjo, tetapi juga untuk kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Para tokoh agama Kristen, Islam, dan Hindu memimpin doa sesuai dengan keyakinan masing-masing, dalam suasana yang penuh khidmat dan kebersamaan.
Doa bersama ini menjadi momen yang sangat berkesan, karena menunjukkan bahwa perbedaan agama dan keyakinan bukanlah penghalang untuk bersatu dalam kebaikan. Sebaliknya, keragaman ini justru memperkaya dan memperkuat ikatan sosial antarwarga desa. Kebersamaan dalam doa ini diharapkan menjadi landasan bagi masyarakat Desa Bumiharjo untuk terus menjaga persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Semangat Gotong Royong dalam Menyukseskan Acara
Keberhasilan acara tasyakuran dan doa bersama ini tidak lepas dari semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh seluruh elemen masyarakat Desa Bumiharjo. Panitia HUT RI 79 yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pemuda, ibu-ibu PKK, hingga tokoh masyarakat, bekerja sama dengan baik untuk memastikan acara ini berjalan lancar.
Persiapan acara sudah dimulai beberapa minggu sebelumnya, dengan melibatkan banyak pihak dalam berbagai kegiatan, seperti pembersihan dan penataan Balai Desa, penyusunan acara, hingga penyediaan konsumsi untuk para peserta. Semua dilakukan dengan semangat kebersamaan, tanpa memandang perbedaan status sosial, agama, atau golongan.
Partisipasi aktif dari mahasiswa KKN juga menjadi faktor penting dalam kelancaran acara ini. Mahasiswa KKN yang tergabung dalam tim panitia membantu dalam berbagai hal, mulai dari teknis acara hingga berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan pihak desa. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan dukungan tenaga, tetapi juga mempererat hubungan antara dunia akademis dengan masyarakat desa.
5. Pentingnya Menjaga Tradisi dan Nilai Luhur
Acara tasyakuran dan doa bersama dalam rangka HUT RI ke-79 ini juga menjadi sarana untuk menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Tradisi tasyakuran sendiri merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan, sekaligus sebagai pengingat akan pentingnya bersyukur dalam setiap langkah kehidupan.
Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama, terutama dengan mereka yang membutuhkan, seperti anak-anak yatim. Kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Bumiharjo melalui pemberian santunan ini menjadi teladan bagi generasi muda untuk selalu peka terhadap lingkungan sekitar.
Nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan toleransi yang tercermin dalam acara ini merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, menjaga identitas dan jati diri sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu menjadi semakin penting.
6. Harapan untuk Masa Depan Desa Bumiharjo dan Indonesia
Pada akhir acara, Kepala Desa Bumiharjo menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa-masa mendatang. Beliau berharap agar masyarakat Desa Bumiharjo selalu menjaga kebersamaan dan kerukunan, serta selalu siap untuk membantu sesama.
“Desa Bumiharjo adalah rumah kita bersama. Dalam kebersamaan, kita dapat membangun desa ini menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera. Semoga semangat yang kita tunjukkan hari ini dapat terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” ujar Kepala Desa Bumiharjo dalam sambutannya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh para tokoh agama yang hadir. Mereka mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, terutama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, mereka yakin bahwa Indonesia dapat menghadapi segala tantangan dan terus maju menuju masa depan yang lebih baik.
Acara tasyakuran dan doa bersama dalam rangka HUT RI ke-79 di Desa Bumiharjo ini ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Kepala Desa, didampingi oleh para tokoh agama dan panitia acara. Tumpeng yang dipotong kemudian dibagikan kepada seluruh peserta acara, sebagai bentuk rasa kebersamaan dan persaudaraan.
Suasana kebersamaan dan kekeluargaan begitu terasa saat semua peserta acara menikmati hidangan yang telah disediakan. Tidak hanya sekadar makan bersama, momen ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk saling berbagi cerita dan mempererat silaturahmi. Senyum dan tawa yang terpancar dari wajah para peserta acara menandakan kebahagiaan dan rasa syukur atas keberhasilan acara ini.
Kegiatan tasyakuran dan doa bersama ini diakhiri dengan salam-salaman antarwarga, sebagai tanda persaudaraan dan persatuan yang erat. Masyarakat Desa Bumiharjo pulang dengan hati yang penuh rasa syukur dan semangat baru untuk melanjutkan perjuangan dalam membangun desa dan bangsa.
7. Refleksi Kemerdekaan: Melangkah Bersama untuk Masa Depan
Acara ini bukan hanya sekadar peringatan HUT RI, tetapi juga menjadi refleksi bagi seluruh masyarakat Desa Bumiharjo tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan bukan hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.
Dengan semangat kebersamaan yang telah ditunjukkan, masyarakat Desa Bumiharjo siap untuk melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik. Mereka berkomitmen untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan, serta berkontribusi dalam pembangunan desa dan bangsa.
Acara tasyakuran dan doa bersama HUT RI ke-79 ini menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, segala tantangan dapat dihadapi, dan cita-cita kemerdekaan dapat diwujudkan. Masyarakat Desa Bumiharjo berharap agar semangat ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih baik di masa depan. (Yusdianti, Irawan – Jurnalis Desa)