Banyuwangi, 19/12 (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, mendorong pedagang di Pasar Rogojampi memanfaatkan teknologi dalam aktivitas promosi dagangan mereka maupun dalam transaksinya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta para pedagang di Pasar Rogojampi yang baru selesai direnovasi itu memanfaatkan aplikasi Kode Respons Cepat Standar Indonesia (Quick Response Code Indonesian Standard/QRIS).
“Sekarang banyak orang bertransaksi nontunai, karena memang lebih mudah. Apalagi pengunjung dari luar kota, pastinya senang kalau pedagang di sini menerima pembayaran nontunai, sangat membantu sekali. Tidak perlu bingung uang kembalian,” katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (19/12/2024).
Bupati Ipuk mengatakan revitalisasi pasar sangat penting dalam upaya menumbuhkan dan memaksimalkan perekonomian daerah.
Ia juga mengaku bersyukur pelaksanaan revitalisasi Pasar Rogojampi berjalan lancar dan selesai sesuai target.
“Dengan bangunan yang semakin bersih dan rapi, semoga pengunjung semakin banyak karena nyaman selama berbelanja di pasar. Kalau pengunjung banyak, tentunya pedagang yang senang,” kata Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk juga meminta agar para pedagang setempat agar guyub dan rukun untuk memajukan usaha mereka.
“Bangun kekompakan dan keguyupan antar-pedagang. Gunakan lapaknya sesuai pembagian dari dinas terkait, karena ini sudah kami tata semua,” tutur Bupati Ipuk.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie menyebutkan total lapak yang telah direvitalisasi kali ini sebanyak 101 bidang. “Sisi timur dulu yang kita revitalisasi, dengan rincian 51 kios dan 50 los,” katanya.
Revitalisasi Pasar Rogojampi Banyuwangi dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan anggaran sebesar Rp2,5 miliar, menyasar ratusan lapak pedagang di sisi timur pasar.
Selain untuk perbaikan bangunan kios dan los juga dilakukan penambahan fasilitas toilet, mushala serta penataan ulang pedagang agar lebih rapi. ANTARA/Novi Husdinariyanto