Mungkin Anda pernah mendengar bahwa kalender 2025 memiliki tanggalan yang persis sama dengan kalender 1975. Fenomena ini sempat muncul di media sosial dan menjadi perbincangan hangat, membuat banyak orang penasaran.
Ya, hal ini bisa terjadi karena kalender yang kita gunakan secara internasional adalah kalender dengan siklus kalender Gregorian, yang memiliki siklus yang berulang setiap 28 tahun.
Artinya, jika kita membandingkan kalender setiap 28 tahun sekali, maka kita akan menemukan pola yang sama.
Mengapa 28 tahun? Karena Tahun Kabisat berulang setiap 4 tahun sekali dengan jumlah hari sebanyak 366 hari, kita menambahkan satu hari pada bulan Februari. Ini untuk menyesuaikan kalender dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari.
Satu bulan tidak selalu memiliki jumlah hari yang sama. Ada bulan yang memiliki 30 hari dan ada yang 31 hari sementara satu minggu terdiri dari 7 hari.
Kombinasi dari faktor-faktor di atas membuat siklus kalender Gregorian berulang setiap 28 tahun.
Konsekuensi dari Siklus 28 Tahun adalah terjadinya pola yang berulang dimana setiap 28 tahun, kita akan melihat pola yang sama pada kalender.
Hari pertama setiap bulan akan jatuh pada hari yang sama seperti 28 tahun sebelumnya. Peristiwa-peristiwa penting yang tanggalnya tidak terikat pada bulan atau hari tertentu (misalnya ulang tahun) akan jatuh pada hari yang sama setiap 28 tahun.
Jadi jika Anda lahir pada tanggal 5 Januari 1975, maka Anda juga akan merayakan ulang tahun pada hari yang sama di tahun 2003, 2031, dan seterusnya.
Fenomena kalender 2025 dan 1975 yang sama persis adalah hal yang normal dan dapat dijelaskan secara ilmiah karena ini merupakan bagian dari siklus kalender Gregorian yang telah kita gunakan selama berabad-abad.
Meskipun demikian, tetap menarik untuk melihat bagaimana pola-pola ini berulang dan memengaruhi kehidupan kita sehari-hari, sistem penanggalan lainnya seperti kalender Hijriah atau Imlek memiliki siklus yang berbeda.
Intinya, kalender itu seperti roda yang berputar. Setiap 28 tahun sekali, kalender akan kembali ke pola awal. Jadi, kalau kita lihat kalender 2025, itu sama persis dengan kalender 1975 karena keduanya berada pada titik yang sama dalam siklus 28 tahun ini.
Untuk dapat mengetahui kalau dua kalender tahunan itu mirip, kita cukup lihat tiga bulan pertama tahun itu (Januari, Februari, Maret). Kalau tiga bulan pertama sudah sama, maka seluruh tahun itu pasti juga sama.
Memang ada juga yang berpendapat bahwa kalender 2025 mirip dengan tahun-tahun lain selain 1975, hal itu disebabkan karena ada siklus yang lebih pendek juga.
Misalnya, kalender 2025 juga mirip dengan kalender 2014 dan 2031 kalau kita hanya lihat tiga bulan pertamanya. Tapi kalau kita lihat keseluruhan tahun, yang benar-benar mirip dengan 2025 adalah 1975 karena keduanya ada dalam siklus 28 tahun yang sama.
Kesamaan kalender ini nggak ada hubungannya sama kejadian di luar angkasa. Ini murni soal hitungan matematika. Kalender itu dibuat berdasarkan pergerakan Bumi dan Matahari, jadi sah-sah saja kalau ada pola yang berulang.
Dengan demikian, kesamaan kalender 2025 dengan 1975 itu karena keduanya mengikuti siklus yang sama. Ini bukan hal yang aneh atau misterius, tapi lebih ke hal yang menarik untuk dipelajari. (JMDN/mos/dari berbagai sumber)