Kuta, Bali, 04/1 (ANTARA) – Empat menteri Kabinet Merah Putih terjun membersihkan sampah kiriman yang menumpuk di pesisir Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (4/1/2024).
Empat pejabat negara tersebut, yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.
“Bayangkan puluhan tahun lagi lebih banyak sampah daripada ikan di laut, apalagi plastik yang susah terurai,” kata Menko Pangan Zulkifli Hasan.
Menurut dia, apabila tidak ditangani segera, sampah di laut termasuk plastik, dapat mengancam ketahanan pangan, khususnya sektor perikanan, karena diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 600 ribu ton per hari.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan penanganan sampah kiriman yang terjadi di Bali, termasuk Pantai Kuta menjadi prioritas pemerintah pusat dan daerah, karena membawa reputasi Indonesia di mata internasional.
Sampah kiriman itu terjadi saat musim angin barat yang berlangsung pada periode Oktober-Maret setiap tahunnya.
Hanif memperkirakan jumlah sampah kiriman di pesisir Bali pada 2024-2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021 mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.
“(Pantai) Kuta ini menjadi prioritas, karena ini reputasi internasional kami di sini. Kami akan selesaikan maksimal,” ucapnya.
Ia menilai aksi bersih sampah laut itu sebagai salah satu langkah konkrit yang dilakukan pemerintah dengan menggandeng lintas sektor untuk menanggulangi sampah kiriman sekaligus edukasi kepada masyarakat.
Sebanyak 2.115 peserta mulai dari TNI, Polri, pelajar, kampus pariwisata Poltekpar Bali, komunitas masyarakat, tenaga kebersihan, Satgas Kuta, desa adat, lembaga swadaya masyarakat, media massa hingga pegiat media sosial terlibat dalam aksi bersih-bersih itu.
Kegiatan membersihkan sampah kiriman tersebut sempat dihentikan sementara karena hujan deras dan beberapa menit kemudian dilanjutkan kembali setelah hujan reda.
Sampah kiriman berupa plastik, bahan karet hingga kayu,dan sampah tersebut kemudian dipungut dan ditampung dalam karung dengan dibantu sedikitnya empat alat berat dan sejumlah truk.
Mereka kemudian melakukan pemilahan sampah plastik dan ditimbang untuk dibawa kembali ke tempat pengolahan sampah bekerja sama dengan mitra ketiga.
Dalam kesempatan tersebut, juga dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani, Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Bupati Badung Giri Prasta, Pangdam IX/Udayana, Polda Bali, Korem 163/Wira Satya, hingga perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)