Jember, 8/1 (JMDN) – Faris Rifani Abillah Rahman, mahasiswa Program Studi Teknik Konstruksi Perkapalan Universitas Jember (UNEJ), berhasil mengukir prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih juara pertama pada kategori Novice Pemula Men -70kg, di ajang Nogi Submission Grappling Tournament Bali Open 2024.
Dalam kompetisi tersebut, Faris berhasil mengalahkan atlet-atlet dari Akademi Kristus Sanur, Australia, dan Bali MMA, menambah daftar prestasi yang mengharumkan nama almamaternya.
Faris mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada grappling berawal dari keinginannya untuk mencari olahraga yang menantang dan berbeda dari yang umum. “Grappling mengajarkan saya banyak hal, tidak hanya soal teknik bertarung, tetapi juga tentang disiplin, mental yang kuat, dan kemampuan untuk mengatasi tekanan. Ketika saya mengikuti kompetisi, saya belajar bagaimana mengelola waktu, menjaga kondisi fisik, dan tetap fokus di bawah tekanan,” ujarnya.
Walaupun Faris harus membagi waktunya antara kuliah dan latihan, ia merasa grappling justru membantunya menjadi lebih produktif. “Olahraga ini membuat saya lebih disiplin dalam mengatur waktu. Ketika saya selesai berlatih, saya merasa lebih segar dan siap untuk belajar. Selain itu, grappling juga membantu saya untuk lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik,” tambahnya.
Selain mengasah keterampilan fisik, Faris juga menyoroti berbagai manfaat lain yang didapatkan dari grappling, terutama bagi mahasiswa.
Menurutnya, grappling membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi. “Latihan grappling yang membutuhkan konsentrasi penuh bisa meningkatkan kemampuan otak dalam fokus pada tugas-tugas akademik,” jelas Faris.
Ia juga menambahkan bahwa olahraga ini efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, serta dapat membangun relasi sosial yang bermanfaat melalui komunitas-komunitas grappling.
Kisah sukses Faris pun menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNEJ lainnya untuk terlibat dalam olahraga. Menurutnya, grappling tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan sosial mahasiswa.
“Dengan berprestasi di grappling, kita bisa meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri kita, yang juga sangat berdampak pada kehidupan akademik,” tutup Faris.
Faris Rifani Abillah Rahman menjadi contoh nyata bahwa keseimbangan antara olahraga dan akademik dapat memberikan banyak manfaat bagi pengembangan diri mahasiswa, baik dalam aspek fisik maupun mental. (JMDN/bbg)