Surabaya, 16/1/ (JMDN) – Tim Satuan Tugas (satgas) PMK Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Kepala Balai Besar Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Edy Budi Susilo menyerahkan bantuan 165 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Bantuan yang diserahkan langsung di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu (15/1/2025) itu menjadi bagian dari upaya besar mencegah meningkatnya kasus PMK yang mulai menanjak sejak Desember 2024, demikian disampaikan oleh Agung Suganda Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
Menurut Agung, bantuan ini merupakan tahap pertama dari rencana total alokasi vaksin untuk Jawa Timur sebanyak 1,69 juta dosis yang akan didistribusikan pada tahun 2025 secara bertahap.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indiyah Aryani mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur menyampaikan terima kasih atas vaksin bantuan pemerintah pusat, dan hari ini juga kami langsung distribusikan ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Pembagian dilakukan berdasarkan populasi dan tingkat kerentanan hewan terhadap PMK di masing-masing wilayah, dengan mempertimbangkan jumlah tenaga medis kesehatan hewan yang tersedia, ujar Indiyah.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen PKH Kementan, selaku Pj Pengendalian PMK untuk Provinsi Jawa Timur, Makmun, menegaskan bahwa vaksinasi harus segera dilaksanakan secara serentak untuk menekan penyebaran PMK dan mencegah dampak kerugian ekonomi bagi para peternak.
“Kami berharap komitmen para petugas di Kabupaten/Kota untuk dapat menyelesaikan vaksinasi PMK sebanyak 165 ribu dosis sampai akhir Januari 2025, sehingga di bulan Februari akan dilanjutkan distribusi vaksin tahap kedua,” ujar Makmun.
Sebagai langkah antisipasi merebaknya kembali PMK, Edy Budi Susilo selaku Kepala Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma manyatakan Kementerian Pertanian telah memproduksi vaksin PMK secara bertahap melalui Pusvetma, unit pelaksana teknis Ditjen PKH yang bertugas menyediakan obat hewan, termasuk vaksin dan antiserum.
Tahun 2025, direncanakan akan diproduksi sebanyak 4 juta dosis vaksin PMK untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Jawa Timur menjadi prioritas penyaluran vaksin, mengingat provinsi ini merupakan salah satu daerah yang paling terdampak wabah PMK pada tahun 2024. Langkah cepat pemerintah diharapkan dapat melindungi ternak dari ancaman penyakit ini, sekaligus menjaga produktivitas peternakan yang merupakan subsektor ekonomi penting di Jawa Timur.
Dengan langkah ini, Kementan berharap Jawa Timur mampu menjadi contoh sukses pengendalian wabah PMK di Indonesia. Jika vaksinasi tahap pertama berjalan lancar, distribusi tahap kedua diharapkan dapat semakin memperkuat perlindungan ternak di provinsi, tutup Makmun. (JMDN/Humas Ditjen PKH/mos)