Tambong, Banyuwangi, 18/1 (JMDN) – Ponkesdes Tambong melalui Pemerintah Desa Tambong menerima kunjungan dari Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA) Lipa Mitra Nusa Surabaya pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Kunjungan tersebut dalam rangka survei implementasi Program Integrasi Layanan Primer (ILP) yang sudah dilaksanakan di Desa Tambong. Sebanyak lebih kurang 60 peserta mengikuti kunjungan dan disambut langsung oleh Kepala Desa Tambong, Ketua TP PKK sekaligus merangkap sebagai Ketua TP Posyandu Desa Tambong, didampingi petugas ponkesdes, kader serta perangkat desa.
“Selamat datang di Desa Tambong, Bapak Ibu. Mohon ijin kami hanya sekedar berbagi pengalaman dan ilmu terkait Integrasi Layanan Primer yang ada di ponkesdes kami. Mohon juga kritik dan saran agar implementasi ILP ini semakin lebih baik kedepannya,” sambut Kades Agus.
Dalam sambutannya, Kades Agus memaparkan dengan detil terkait awal mula fokus pelayanan kesehatan yang ada di desanya mulai awal menjabat kepala desa hingga seperti saat ini.
“Kami, pemerintah desa mendukung penuh pelayanan kesehatan dengan memberikan dukungan anggaran ke ponkesdes dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan kepada masyarakat dan setiap tahunnya anggaran kesehatan kami tingkatkan,” ungkapnya.
Direktur LPA Lipa Mitra Nusa, dr. Sophiati Sutjahjani, M.Kes menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Kepala Desa Tambong beserta jajarannya, karena mau, niat dan mampu untuk menyelenggarakan layanan kesehatan berbasis ILP.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Kades Tambong, setelah mendengarkan paparan dari Pak Kades, ini luar biasa seorang kades bisa memperjuangkan dan mendukung penuh layanan kesehatan bagi masyarakat melalui APBDes yang setiap tahunnya terus meningkat. Semoga ini bisa menjadi referensi bagi desa lain yang ingin belajar dan menambah wawasan dalam penerapan ILP,” balasnya.
Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta mengajukan pertanyaan kepada kepala desa guna memperoleh insight yang lebih mendalam implementasi ILP Desa Tambong. Setelahnya, peserta langsung meninjau Ponkesdes yang juga masih satu kawasan dengan kantor desa, disana mereka melakukan survei dan lebih spesifik bertanya kepada petugas yang sudah terlatih. (JMDN/Nanang/Jurnalis Desa)