Program BUBUB dan BISA: Solusi Cegah ISPA pada Balita Melalui Edukasi dan Komposting

  • Whatsapp

Jember, 20/1 (JMDN) – Tim PBL Kelompok 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember (UNEJ) sukses menyelenggarakan program bertajuk BISA: Balita Sehat Tanpa ISPA dan BUBUB: Berikan Udara Bersih untuk Balita.

Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Rabu (15/1/2025) dengan melibatkan para ibu yang anak balitanya pernah terdiagnosis ISPA, kader posyandu, serta anggota PKK se-Kecamatan Kalisat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sekaligus memberikan solusi pengelolaan sampah melalui metode komposting. Berdasarkan analisis situasi di Desa Plalangan, paparan asap dari pembakaran sampah menjadi salah satu faktor utama penyebab ISPA pada balita. Oleh karena itu, edukasi tentang ISPA dan praktik komposting takakura diharapkan dapat membantu mengurangi faktor resiko tersebut.

Kegiatan dimulai dengan pemberian edukasi mengenai ISPA, termasuk penyebab, gejala, penularan, dan langkah pencegahannya. Setelah itu, peserta diberikan pelatihan mengenai metode komposting takakura sebagai alternatif pengelolaan sampah rumah tangga agar tidak dibakar. Edukasi ini dilengkapi dengan pretest dan posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta.

Seluruh peserta juga mengikuti praktik langsung pembuatan kompos, yang nantinya dapat diterapkan di rumah masing-masing. Metode komposting takakura dipilih karena mudah dilakukan dan ramah lingkungan.

Maghfiroh, salah satu peserta kegiatan, mengaku sangat terbantu dengan program ini. “Acaranya hari ini sangat bermanfaat karena saya jadi tahu ISPA itu apa, penularannya bagaimana, serta pencegahan yang bisa dilakukan apa saja. Tadi juga diajari tentang pembuatan kompos, menurut saya itu sangat berguna karena saya bisa mengolah sampah organik sendiri di rumah, lalu dimanfaatkan jadi kompos untuk tanaman-tanaman saya,” ujarnya.

Ketua Pelaksana Program, Ardelia Lingga, menyampaikan harapannya agar program ini membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya warga Desa Plalangan. “Dengan adanya kegiatan BUBUB dan BISA ini, kami berharap masyarakat Desa Plalangan dapat mempraktikkan metode pengelolaan sampah yang lebih sehat dan ramah lingkungan, sehingga risiko ISPA pada balita dapat diminimalkan,” jelas Ardelia.

Program ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa dalam upaya pencegahan ISPA pada balita. (JMDN/bbg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *