Pasuruan, 4/2 (JMDN) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Gebyar Batik Khas Daerah, Senin (3/2/2025) malam.
Acara tersebut digelar di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti dan dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis. Hadir pula Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pasuruan, Raden Roro Dewi Maharani; Wakil Bupati Pasuruan Terpilih, HM Shobih Asrori; Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setya Wardhana; Sekda Yudha Triwidya Sasongko dan undangan lainnya.
Namanya juga Gebyar Batik, sehingga seluruh batik-batik terbaik di Kabupaten Pasuruan dikumpulkan jadi satu, dan diperagakan oleh para model.
Yang menarik, model yang memamerkan busana serba batik khas Kabupaten Pasuruan ini bukan sembarang model. Melainkan para Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025. Termasuk Puteri Indonesia Jawa Timur terpilih tahun 2025, yakni Firsta Yufi Amarta Putri, serta Yasinta Aurellia, Puteri Indonesia Jawa Timur 2023 sekaligus Puteri Indonesia Lingkungan 2023 dan Top 24 Miss Supranational 2023.
Firsta mengaku bangga bisa memakai busana batik karya pembatik Kabupaten Pasuruan, salah satunya karya Wardah Assu’udiyah dari Bangil. Ada pula Faiza Bordir Bangil serta Nurita Batik Beji yang menampilkan busana batik dengan corak dan karakter yang sama-sama kuat.
“Batik-batiknya keren semua. Karena batik ini bisa kekinian, dalam artian bisa dibuat untuk acara formal maupun non formal. Bisa resmi ataupun casual, dan pembatik Kabupaten Pasuruan layak setara dengan pembatik nasional,” ungkapnya.
Gebyar batik tidak hanya mengkaryakan para pembatik Kabupaten Pasuruan yang punya nama besar, tetapi juga para pemula yang berkompetisi dalam Lomba Cipta Desain Motif Batik khas Kabupaten Pasuruan.
Dari 40 peserta, juri menyaringnya sampai 10 besar, dan mereka semua diundang untuk bisa menerima hadiah sekaligus memperkenalkan batik rancangannya di hadapan para undangan.
Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan sekaligus Ketua Dewan Juri Lomba Cipta Desain Motif Batik khas Kabupaten Pasuruan, Rr Dewi Maharani Nurkholis mengapresiasi seluruh peserta yang menampilkan karya batiknya masing-masing.
Namun dari semua peserta, Juri memutuskan “Batik Jejak Harmoni Pasuruan” sebagai Pemenang Lomba Cipta Desain Motif Batik khas Kabupaten Pasuruan. Batik tersebut merupakan rancangan Alif Sukma Muclisin dari Gondanglegi, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji.
“Batik karya Alif itu komplit. Semua potensi Kabupaten Pasuruan ditampilkan dalam satu lembar kain 2 meter. Mulai dari Gunung Bromo, Kapal Cheng Hoo, Candi Belahan, Candi Jawi sampai motif kehidupan lokal seperti ikan lempuk, mangga alpukat, durian, salak, biji kopi, maupun bunga krisan dan sedap malam. Ini benar-benar mahakarya yang luar biasa,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis berpesan agar semakin banyak masyarakat yang melestarikan batik sebagai warisan masa depan. Terlebih batik merupakan peninggalan dunia asli Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009.
“Batik ini warisan dunia asal Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Jadi sudah sepatutnyalah dan seharusnyalah batik tetap kita lestarikan sampai kapanpun. Kita kenalkan sampai generasi-generasi mendatang, anak cucu kita,” harapnya. (JMDN/Humas Pemkab Pasuruan/emil)