Diskominfo: Banyak Desa Manfaatkan Internet Gratis Pemerintah

  • Whatsapp
Bupati Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati dan Kepala Diskominfo Kotawaringin Timur Marjuki meresmikan dimulainya realisasi bantuan internet gratis yang ditandai seremonial penyerahan bantuan di MTs Darussalam Kecamatan Kota Besi, September 2024 silam. (ANTARA/Dokumentasi/Norjani)

Sampit, 5/2 (ANTARA) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan semakin banyak desa di wilayahnya memanfaatkan internet gratis yang disediakan pemerintah pusat dan daerah.

“Manfaatnya sangat dirasakan pemerintah desa dan masyarakat, sehingga kini banyak desa yang mengusulkan bantuan tersebut,” kata Kepala Diskominfo Kotim Marjuki di Sampit, Rabu (5/2/2025).

Program internet gratis dilakukan Diskominfo dengan dua cara yaitu teknologi VSAT dan Starlink. Internet gratis ini bisa dimanfaatkan hingga ke desa pelosok karena menggunakan satelit.

Untuk VSAT, bantuan ini berasal dari Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Selama 2024, Kotawaringin Timur mendapat bantuan VSAT di 24 titik, khususnya satuan pendidikan. Sementara Starlink, murni merupakan program Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang dibiayai anggaran daerah.

“Sudah ada empat lokasi yang mendapat bantuan perangkat Starlink yaitu Kecamatan Tualan Hulu, Desa Sungai Hanya Kecamatan Antang Kalang, Desa Pamalian Kecamatan Kota Besi dan Desa Biru Maju Kecamatan Telawang,” katanya.

“Pada 2025 ini Starlink disalurkan ke Kecamatan Tualan Hulu. Sudah diuji coba dan sangat membantu pelayanan di kecamatan dan masyarakat sekitar dengan mengakses internet gratis,” jelasnya.

Sebelumnya sudah ada desa yang mengusulkan bantuan serupa yakni Desa Kenyala Kecamatan Telawang, Desa Pamalian dan Rasau Tumbuh Kecamatan Kota Besi, Desa Tehang Kecamatan Parenggean.

Desa-desa tersebut umumnya sudah pernah mengusulkan pembangunan menara telekomunikasi atau BTS (Base Transceiver Station), namun belum dikabulkan pemerintah pusat. Untuk itu, desa-desa itu kini mengusulkan bantuan Starlink.

“Jadi Starlink ini untuk penanganan jangka pendek. Untuk jangka panjang, kita tetap mengusulkan pembangunan BTS karena radius jangkauannya lebih luas. Ada beberapa lokasi yang akan disurvei untuk pembangunan BTS,” ujar Agus.

Penggunaan Starlink cukup efektif untuk daerah-daerah yang susah sinyal karena pemasangan perangkatnya cukup praktis. Hanya, jangkauannya hanya sekitar 100 sampai 300 meter sehingga umumnya dipasang di kantor desa.

“Kami tegaskan, 17 kecamatan di Kotawaringin Timur ini sudah terjangkau internet. Jadi tidak ada yang blank spot. Yang ada itu susah sinyal, makanya ini yang kita tangani jangka pendek. Untuk jangka panjang, kita berharap dibantu BTS,” demikian Agus. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *