Lamongan, 6/2 (JMDN) – Kepala Desa Klagensrampat, Suliono, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengendalian Hama Tikus yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Kementerian Pertanian.
Acara ini dihadiri oleh petani milenial dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan petani dalam menghadapi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), khususnya hama tikus.
“terlihat petani milenial sangat antusias mengikuti kegiatan ini , untuk mencari solusi penanganan opt secara simultan sehingga masalah hama tanaman dapat teratasi,” paparnya.
Bimtek ini menekankan pentingnya pengamatan, peramalan, dan pengendalian dalam menghadapi OPT. Dalam sesi pengamatan, peserta diajarkan untuk mengidentifikasi jenis hama di lapangan, mengukur populasi serta distribusi hama, dan mengawasi perkembangan serta penyebarannya.
Sesi peramalan memberikan wawasan kepada petani tentang cara memprediksi kemungkinan serangan OPT berdasarkan data pengamatan. Mereka juga diajarkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi serangan seperti kondisi cuaca, jenis tanah, dan tanaman yang ditanam. Berdasarkan hasil peramalan ini, strategi pengendalian hama bisa dikembangkan dengan lebih tepat.
Dalam aspek pengendalian, peserta diberikan berbagai metode pengendalian yang efektif, mulai dari penggunaan pestisida, perangkap, hingga metode biologis. Selain itu, pendekatan pengendalian yang terintegrasi dengan teknik lain, seperti penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap OPT, juga menjadi fokus dalam bimtek ini. Evaluasi dan pemantauan efektivitas metode pengendalian juga ditekankan agar petani dapat menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kondisi di lapangan.
Petani di Lamongan, khususnya generasi muda, diharapkan semakin siap menghadapi tantangan hama tanaman dan mampu meningkatkan hasil pertanian mereka. Suliono berharap pelatihan semacam ini terus berlanjut agar pertanian di desanya semakin maju dan berkelanjutan. (JMDN/bbg)