Pemkab Sigi subsidi bahan pokok untuk masyarakat jelang Ramadhan

  • Whatsapp
Masyarakat di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru saat membeli bahan pokok di pasar murah Pemkab Sigi jelang Ramadhan 2025 di Taman Taiganja Kabupaten Sigi, Senin (24/2/2025). (ANTARA)

Sigi, Sulteng (JMDN) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat mensubsidi sejumlah bahan pokok untuk masyarakat melalui kegiatan pasar murah menjelang Ramadhan tahun 2025.

“Kami dari pemerintah Kabupaten Sigi bekerjasama dengan Bulog Sulteng telah melaksanakan MoU atau nota kesepahaman untuk menggelar pasar murah jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Sigi Ridwan di Desa Kalukubula, Senin.

Bacaan Lainnya

Ia mengemukakan dalam pasar murah itu menjual bahan pokok berupa beras ukuran 5 kilogram, gula 2 kilogram dan Minyakita 2 liter. “Jadi sistemnya kami menjual bahan pokok ini dalam bentuk per paket dengan harga Rp90 ribu per paket,” ucapnya.

Ia menuturkan pelaksanaan pasar murah ini menyasar 16 kecamatan di wilayah itu dengan 17 titik tempat. “Jumlah paket bahan pokok yang dijual pada pasar murah ini sebanyak 18.552 paket,” sebutnya.

Ridwan menyebutkan untuk total masing-masing item bahan pokok yang dijual seperti beras sebanyak 92 ton. “Pasar murah kali ini kami menyediakan total bahan pokok berupa beras 92 ton, gula 37 ton dan Minyakita 37.104 liter,” ujarnya.

Pelaksanaan pasar murah itu selama 22 hari mulai tanggal 22 Februari sampai 15 Maret 2025. “Tahun ini kami memberikan subsidi per paketnya sebesar Rp53.900,” katanya.

Diketahui untuk tahun 2025, Pemkab Sigi menambah jumlah paket dari sebelumnya 17.699 paket menjadi 18.552 paket dengan rincian, yaitu beras lima kilogram, gula pasir dua kilogram, dan minyak dua liter.

“Total harga paket Rp90 ribu, tahun lalu kami subsidi Rp56.500, sisanya ditanggung masyarakat. Namun pada 2025 nanti subsidi akan kami kurangi tetapi tetap sesuai dengan aturan Keputusan Bupati, yakni maksimal subsidi 40 persen,” tuturnya. (ANTARA/son)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *