LAMONGAN, 2/3 (JMDN) – Areal Sawah di Desa payaman tidak lama lagi mendekati masa panen, namun hal ini tidak menjadikan petani setempat resah. Kenapa bisa demikian, para petani mulai resah karena adanya hama wereng dan tikus yang berpotensi merusak tanaman padi mereka.
Terkait hal tersebut, Anggota Koramil 0812/23 Solokuro yang di pimpin langsung oleh Batuuf Serka Suzaki dan beberapa Babinsa lainnya bersama petugas dari Dinas Pertanian, UPT Perangkat Desa, serta Kelompok Tani (Poktan) melakukan langkah preventif dengan melakukan kegiatan Gerakan pengendalian (Gerdal) Serealia yang mana adalah upaya pengendalian responsive terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dilaksanakan secara bersama-sama dalam hamparan yang luas berdasarkan hasil pengamatan OPT dalam program Padat Karya guna mengatasi hama wereng dan tikus agar tidak mengancam keberlangsungan tanaman padi, minggu (2/3/2025).
Dalam kesempatan itu Batuud Serka Suzaki mengatakan kegiatan pengendalian hama wereng dan tikus yang dilaksanakan merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan bersama-sama, baik dengan petugas pertanian maupun petani yang tergabung dalam Poktan Desa payaman, Kecamatan Solokuro, kab. Lamongan.
“Secara teknis kita menggunakan alat bantu Basmikus 66 PS yang merupakan Rodentisida pernapasan berbahan aktif belerang 66% digunakan sebagai pengendali hama tikus. Alat ini sudah direkomendasikan Petugas Pertanian dan sudah terbukti ampuh untuk menangani hama jenis pengerat ini,” katanya.
Gerakan Pengendalian (Gerdal) Padat Karya diharapkan dapat menjadi solusi bagi para petani di Desa Payaman maupun petani di daerah lain dalam mengatasi adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis Tikus dan wereng.
“Ini adalah upaya kita bersama, baik TNI maupun Dinas Pertanian akan selalu hadir ditengah-tengah petani untuk membantu segala kendala yang dialami para petani. Semua itu merupakan komitmen kita dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional,” tandasnya. (JMDN/Pendim 0812)