Mendagri: Koperasi Desa Serap Produksi Lokal untuk Ketahanan Pangan

  • Whatsapp
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

JAKARTA, 7/3 (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bertujuan menyerap produksi pertanian lokal dan menyimpan stok untuk ketahanan pangan di desa tersebut.

Mendagri mengatakan bahwa koperasi akan menjadi offtaker atau pembeli dari hasil produksi pangan petani yang nantinya akan dijual dengan harga terjangkau, tanpa perantara atau tengkulak yang berpotensi menyebabkan margin harga terlalu tinggi.

“Apa tugasnya koperasi ini? Salah satunya adalah mereka membeli. Ada cool storage-nya. Untuk menyimpan. Ada gudang, gerai-gerai segala macam. Apotek. Jadi one stop system ini. One drop system. One stop solution,” kata Mendagri Tito saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Dia menjelaskan bahwa saat ini sejumlah bahan pangan, seperti beras, telur ayam, daging ayam hingga daging sapi saat ini memiliki harga yang cukup baik di tingkat konsumen karena memiliki produksi yang cukup memenuhi kebutuhan konsumen.

Sebagai contoh, stok beras cadangan pemerintah yang dikelola Bulog saat ini mencapai lebih dari satu juta ton, melebihi stok rata-rata sebesar 300 ribu-400 ribu ton.

Namun, Tito menekankan bahwa kondisi harga yang terjangkau ini tidak boleh turun lagi terlalu dalam karena akan menyebabkan inflasi, serta petani hingga nelayan akan kesulitan menutup biaya produksi karena tidak mendapatkan untung yang cukup.

“Sekarang, bagaimana untuk menjaga agar stok ini bisa terserap dengan harga yang wajar. Jangan harganya jatuh. Di antaranya adalah dengan membentuk koperasi di setiap desa, Koperasi Merah Putih,” katanya.

Tito menambahkan bahwa koperasi perlu dibentuk di semua desa agar harga pangan yang dijual ke konsumen sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah, di sisi lain petani atau produsen juga mendapat untung karena hasil pertanian diserap dengan harga wajar saat suplai melimpah.

Pembentukan Kop Des Merah Putih, katanya, bisa menelan anggaran hingga Rp5 miliar untuk satu desa, sehingga perlu didukung oleh bantuan modal awal dari Himpunan Bank Negara (Himbara).

Kop Des Merah Putih rencananya akan dibangun di 70 ribu sampai 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Sebagai langkah awal, saat ini ada 64 ribu gabungan kelompok tani (gapoktan) yang siap bermigrasi menjadi koperasi. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *