PATAAN, 25 /3 (JMDN) – Pemerintah Desa (Pemdes) Pataan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Pataan kembali menggelar acara Safari Ramadhan ke-7, yang sekaligus menjadi penutup rangkaian Safari Ramadan tahun 2025.
Acara yang berlangsung di Balai Desa Pataan, Senin (24/3) ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting desa setempat dan berlangsung dengan penuh khidmat.
Hadir dalam acara ini Kepala Desa Pataan, Subakri Cahyo Utomo, Kasun Montor, Mulyadi, Kaur Kesra Desa Pataan, Edy Suyitno, Ketua MUI Desa Pataan, Sutaji, S.Ag, Babinsa Desa Pataan, Koptu Budiono, serta Babinkamtibmas setempat.
Kehadiran para tokoh ini menjadi bentuk dukungan terhadap kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan di Desa Pataan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pataan, Subakri Cahyo Utomo, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi dalam rangkaian Safari Ramadhan. Ia berharap kegiatan ini dapat terus menjadi agenda tahunan yang mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan ketakwaan masyarakat.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita semua dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan ketakwaan di bulan suci Ramadan,” ujar Subakri dalam sambutannya.
Acara ini juga diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh seorang ustadz, yang mengangkat tema arti penting Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Asr. Dalam kajiannya, ustadz menjelaskan bahwa Surat Al-Fatihah memiliki makna mendalam sebagai doa dan permohonan petunjuk kepada Allah, sementara Surat Al-Asr mengajarkan umat Islam tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan amal saleh.
Kajian ini disambut antusias oleh para jamaah. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa tausiah ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dua surat yang sering dibaca dalam kehidupan sehari-hari.
Di kesempatan yang sama, Kasun Montor, Mulyadi, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Acara ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat iman dan kebersamaan dalam masyarakat,” katanya.
Senada dengan itu, Kaur Kesra Desa Pataan, Edy Suyitno, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini penting dalam menjaga hubungan baik antarwarga serta menciptakan kedamaian di desa.
Safari Ramadhan ke-7 ini menjadi penutup rangkaian kegiatan tahun ini, meninggalkan pesan untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan mempererat persatuan umat Islam di Desa Pataan. Diharapkan, tradisi ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk kebersamaan dan penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.(JMDN/bbg/rst)