JAKARTA, 6/4 (ANTARA) – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) mendorong puluhan desa di Kabupaten Karawang Jawa Barat untuk mengembangkan potensi masing-masing sehingga setiap memiliki produk unggulan.
Direktur Eksekutif Yayasan Inotek Ivi Anggraeni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (6/5/2025), mengatakan bahwa guna mewujudkan hal itu, bersama Yayasan Indonesia Setara memberikan pendampingan inkubasi Desa Emas (Desa Ekonomi Maju dan Sejahtera) kepada puluhan desa serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) se-Kabupaten Karawang.
“Desa Emas mengusung konsep hilirisasi produk dan inovasi berbasis potensi lokal. Tujuannya agar produk unggulan yang dihasilkan mampu bersaing di pasar global, dengan pendekatan One Village One Product (OVOP),” ujarnya.
Fokus utama dalam Desa Emas adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan hilirisasi produk, sebab keberhasilan pengembangan usaha tidak hanya bergantung pada potensi produk lokal, tetapi juga pada kualitas SDM.
Pendampingan Desa Emas pada 19 -21 Maret 2025 di Aula Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, yakni dengan memberikan pelatihan, pendamping hingga akses pasar dan modal usaha untuk pengembangan desa agar masing-masing desa memiliki produk unggulan dan juga pelaku UMKM bisa naik kelas.
Oleh karena itu, imbuh dia, program yang dinamakan Bootcamp Desa Emas itu menekankan pada peningkatan kapasitas SDM yang menjadi elemen kunci dalam pengelolaan usaha yang sukses.
Bootcamp Desa Emas dirancang untuk memberikan bekal ketrampilan praktis yang dibutuhkan dalam mengelola usaha kelompok secara profesional melalui kegiatan lokakarya.
Di antaranya lokakarya cara mengelola kelompok usaha profesional, menggali potensi komoditas menuju produk unggulan hingga workshop identifikasi target pasar dan strategi pemasarannya.
“Melalui program ini, diharapkan dapat melahirkan wirausahawan desa yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing,” ujar Ivi.
Diharapkan agar mereka tidak hanya mampu menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat desa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.
Sementara itu Plt. Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang, Agus Jaelani mengungkapkan bahwa strategi penting dalam pengembangan usaha, yakni diversifikasi usaha dan peningkatan kualitas dan inovasi produk sehingga memiliki daya saing yang lebih baik.
Selanjutnya, terkait kolaborasi dan aliansi strategis, yakni membangun kemitraan dengan pihak lain untuk memperluas jaringan dan pasar.
“Tak kalah penting adalah pengembangan SDM. Keterampilan dan pengetahuan anggota kelompok usaha harus selalu ditingkatkan agar mereka dapat mengelola usaha dengan lebih baik,” ujarnya.
Strategi berikutnya adalah penguatan merek dan pemasaran agar produk mudah dikenali dan diterima pasar di antaranya lewat pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan akses pasar.
Lewat pemanfaatan teknologi informasi, seperti media sosial juga dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan, tujuannya untuk meningkatkan loyalitas.
Kemudian, pengelolaan keuangan yang efektif karena manajemen keuangan yang baik akan mendukung keberlanjutan usaha serta manajemen risiko yang tepat agar dapat mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang mungkin terjadi dalam perjalanan usaha.
“Terakhir adalah ekspansi ke Pasar Internasional untuk memperluas pasar. Dengan begitu UMKM dapat berdaya saing dan naik kelas,” ujar Agus. (ANTARA/Subagyo)