Desa Pataan Gelar Posyandu ILP untuk Semua Usia, Wujudkan Layanan Kesehatan yang Inklusif dan Terintegrasi

  • Whatsapp

PATAAN, 11/4 (JMDN) – Pemerintah Desa Pataan bersama tenaga kesehatan dan kader Posyandu terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Salah satu langkah nyata adalah penyelenggaraan Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer), yang digelar pada Jumat, 11 April 2025 di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng.

Berbeda dari posyandu konvensional, kegiatan ini tidak hanya menyasar balita, namun menjangkau seluruh kelompok usia, mulai dari anak pra sekolah, remaja, usia produktif, hingga lanjut usia (lansia). Posyandu ILP hadir sebagai bentuk pelayanan terpadu yang bertujuan untuk memantau kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan menindaklanjuti potensi penyakit secara cepat dan tepat.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Desa Pataan, Sri Hartini, yang hadir langsung di lokasi bersama Bidan Desa, Junita Rahmaningtyas, petugas dari Puskesmas Sambeng, Munasiroh, serta para kader Posyandu yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa.

Berbagai layanan kesehatan diberikan secara aktif dan antusias, di antaranya penimbangan balita, pemeriksaan kesehatan remaja, penyuluhan gizi, cek tekanan darah bagi warga usia produktif, serta pemantauan kesehatan lansia. Menariknya, kegiatan ini juga mencakup kunjungan rumah bagi lansia dan warga yang mengalami keterbatasan mobilitas, sehingga tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan.

“Ibu-ibu kader sangat semangat dan sigap, ini menjadi bukti bahwa Posyandu bukan hanya tentang bayi dan balita saja, tapi seluruh warga bisa merasakan manfaatnya,” ujar Sri Hartini.

Senada dengan itu, Bidan Desa Junita menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pemantauan kesehatan masyarakat di semua usia. “Apabila ditemukan keluhan atau tanda-tanda penyakit, bisa langsung kami tindak lanjuti atau dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan,” jelasnya.

Kegiatan Posyandu ILP ini diharapkan bisa menjadi agenda rutin dan menjangkau lebih banyak warga, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Kolaborasi antara pemerintah desa, petugas kesehatan, dan kader menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang sehat, tangguh, dan peduli terhadap kesejahteraan bersama. (JMDN/bbg/rst)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *