Dispertan Tulungagung Petakan Sebaran Hama Padi di 150 hektare Sawah

  • Whatsapp
Petani merontokkan gabah di areal persawahan Desa Ngrendeng, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (11/4/2025). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR, 21/4 (ANTARA) – Dinas Pertanian (Dispertan) Tulungagung, Jawa Timur mempercepat langkah identifikasi dan pemetaan sebaran hama padi setelah ditemukan serangan hama kresek di lebih dari 150 hektare lahan sepanjang Maret 2025.

Kepala Dispertan Tulungagung Suyanto, Senin mengatakan, tim teknis telah diterjunkan ke lapangan untuk memetakan wilayah terdampak sekaligus menentukan jenis penanganan yang dibutuhkan.

Serangan hama kresek dilaporkan terjadi hampir di seluruh fase pertumbuhan tanaman, mulai persemaian hingga menjelang panen.

“Tim kami bergerak cepat melakukan identifikasi. Ini penting agar kami bisa tekan sebaran hama sedini mungkin,” ujar Suyanto, Senin (21/4/2025).

Dari laporan yang masuk, serangan hama kresek tersebar di 11 desa dan dilaporkan oleh 26 kelompok tani. Wilayah paling terdampak berada di Kecamatan Sendang dan Boyolangu.

Sebagai bentuk penanganan awal, Dispertan telah menyalurkan sekitar 100 kilogram pestisida jenis Sultricob ke petani.

Pestisida tersebut dialokasikan untuk 150 hektare lahan terdampak sesuai hasil pemetaan.

“Setelah petani lapor, kami langsung kirim pestisida. Sebaran hama bisa ditekan karena deteksi dini dan respons cepat,” tambahnya.

Selain hama kresek, Dispertan juga mencatat serangan hama lain seperti wereng di 54 hektare, penggerek batang 30 hektare, tikus 40 hektare, dan ulat di 12 hektare. Namun, hama kresek menjadi ancaman terbesar dengan cakupan paling luas. (ANTARA/Destyan H. Sujarwoko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *