Jakarta, 09/5 (ANTARA) – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengejar target eliminasi TB pada 2030 melalui anggaran dana desa, yang salah satunya untuk mengatasi berbagai isu kesehatan.
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria di Jakarta Jumat mengatakan, bahwa pemerintah pusat memberikan anggaran dana desa dengan kisaran Rp 400 juta-Rp1 miliar, jumlahnya berbeda-beda untuk tiap desa.
“Dari alokasi dana itu memang masyarakat desa melalui musyawarah desa itu membahas bersama penggunaan alokasi dana desa tersebut di antaranya termasuk bidang kesehatan. Jadi terkait stunting TBC, penyakit menular lainnya,” ujarnya.
Inisiatif itu, katanya, sebagai upaya dari mensejahterakan masyarakat desa agar bebas dari penyakit tersebut.
Dia menjelaskan, seperti kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, TB adalah penyakitnya negara yang belum maju, yakni yang masih berkembang, miskin, dan penyakit itu juga ditemukan di perdesaan.
“Jakarta ini kota. Jadi punya komitmen kalau bisa setahun ini bebas TBC di Jakarta. Tidak boleh lagi ya. Jadi kita bantu Pak Menteri -Kesehatan Budi Gunadi Sadikin-,” katanya.
Dia menjelaskan, apabila untuk pengentasan TB belum dianggarkan di APBD, maka Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin dapat mengusulkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sekretaris Daerah, dan gubernur, agar eliminasi TB dapat segera dicapai.
Hal itu dia sampaikan sebagai respon dari Lurah Rambutan Ikhwan Muhammad Ali terkait evaluasi kegiatan Kampung Siaga TB di wilayahnya.
“Jadi regulasi spesifik penganggaran tidak ada di APBD. Kami menyiasatinya tuh seperti mengandalkan CSR -tanggung jawab sosial perusahaan-, lalu mitra swasta, dan swadaya masyarakat. Mungkin langkah baiknya ke depan perda untuk memperkuat penganggaran di APBD Pak,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa eliminasi TB secara global ditargetkan pada 2030.
Selaras dengan upaya tersebut, pihaknya melakukan sejumlah inisiatif, seperti berpartisipasi dalam uji klinis vaksin TB, serta menggalakkan skrining guna pencegahan.
“Di Indonesia diestimasi ada satu juta orang baru terkena TBC setiap tahun, dan 125 ribu meninggal,” kata Budi.
Karena itu, dia berharap agar publik mau membantu upaya eliminasi TB, dimulai dari skrining.
Dia menargetkan agar tahun ini ada satu juta kasus yang ditemukan, agar orang-orang tersebut dapat segera diobati dan tidak menularkan ke yang lain.
Selanjutnya, katanya, memastikan agar para pasien tersebut disiplin dalam melakukan pengobatan hingga selesai. (ANTARA / Mecca Yumna Ning Prisie)