Petani Lebak Tanam Jagung 1.000 Hektare Dukung Swasembada Pangan

  • Whatsapp
Petani Kabupaten Lebak,Banten menanam pertanian komoditas jagung seluas 1.000 hektare guna mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.ANTARA/Mansur

Lebak, 17/5 (ANTARA) – Petani Kabupaten Lebak,Banten menanam pertanian komoditas jagung seluas 1.000 hektare guna mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kita berkomitmen mengembang pertanian jagung guna mewujudkan program swasembada pangan juga peningkatan ekonomi petani,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Maja Kabupaten Lebak H Hadi di Lebak, Sabtu.

Pertanian komoditas jagung sangat prospekĀ untuk dikembangkan, karena permintaan pasar cukup tinggi.

Mereka petani bisa menjual produksi pertanian jagung ke perusahaan peternak unggas juga peternak masyarakat.

Selama ini, dirinya mengembangkan pertanian jagung seluas 1.000 hektare dengan benih jagung hibrida dan beberapa varietas unggul dengan masa panen 110-120 hari setelah tanam.

Pengembangan pertanian jagung seluas 1.000 hektare itu di Cileles dan tiga hektare yang siap panen di Maja.

“Kami menargetkan setiap bulan produksi jagung memanen dan dapat memenuhi permintaan pasar,” katanya.

Menurut dia, petani mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk melaksanakan program swasembada pangan dapat membantu peralatan pertanian (Alsintan) juga melindungi harga dengan kisaran Rp5.000 sampai Rp5.500 per kg jagung kering.

Selama ini, petani jagung di daerah ini menyambut positif kebijakan pemerintah guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Potensi pertanian jagung di Kabupaten Lebak bisa menjadi daerah swasembada pangan khususnya jagung, karena didukung lahan yang begitu luas.

Saat ini, petani diberbagai daerah di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang untuk memenuhi permintaan pasar.

“Kami berharap pertanian jagung ke depannya bisa menjadi andalan ekonomi petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga,” katanya menjelaskan.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan produksi jagung periode Januari sampai April 2025 mencapai 1.563 ton dengan luas panen 402 hektare dan dipastikan menggulirkan perputaran uang miliaran rupiah dengan rata-rata harga Rp5.000 per kg jagung kering.

Karena itu, pemerintah daerah meminta petani agar memperluas penanaman jagung hibrida guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Kami mengapresiasi kehidupan ekonomi petani jagung relatif baik dan sejahtera,” katanya.

Ia menyebutkan, saat ini petani Kabupaten Lebak sebagai penghasil terbesar produksi jagung di Provinsi Banten, karena mereka mengembangkan tanaman jagung di lahan ribuan hektare.

Sentra penghasil jagung tersebar di Kecamatan Gunungkencana, Maja, Curugbitung , Cileles, Cimarga Leuwidamar dan wilayah Lebak selatan.

Ia mengatakan, para petani itu mengembangkan pertanian jagung, selain lahan sendiri juga milik BUMN dan perusahaan swasta, lembaga kementerian dan pengembang perumahan yang belum dimanfaatkan.

“Kami memberikan bantuan kepada petani agar mereka bisa mewujudkan program swasembada pangan,” katanya. (ANTARA / Mansyur suryana)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *