Jember, 7/1 (JMDN) – Program pemerintah yang memberikan makanan bergizi gratis untuk siswa di sekolah-sekolah ternyata berdampak kurang menguntungkan bagi usaha kantin sekolah.
Salah satu yang merasakannya adalah pengelola kantin di sebuah SMP Negeri di kecamatan patrang Jember. Program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa dipastikan mempengaruhi penjualan makanan khususnya nasi kotak yang menurun drastis.
Menurut Malika, pengelola kantin, program makanan sehat gratis memang memberikan manfaat besar bagi kesehatan siswa. “Program makanan sehat gratis ini sangat baik untuk perbaikan gizi siswa. Namun, hal ini justru menjadi masalah bagi kami pengelola kantin,” ungkap Malika.
Ia menjelaskan, siswa dipastikan kenyang usai mendapat makan gratis dan tidak bakal membeli makanan di kantin sekolah.
“Penjualan nasi kotak yang murah di kantin sekolah kini dipastikan akan tutup, karena siswa yang mendapat jatah makan sehat gratis tidak akan membeli lagi makanan di kantin. Hal ini tentunya akan mengakibatkan kerugian bagi kami sebagai pengelola kantin,” lanjutnya.
Malika berharap agar pengelola kantin diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam program makanan sehat gratis tersebut. “Kami berharap bisa diberi pekerjaan dalam program ini, seperti bagian memasak atau pengadaan makanan, dengan demikian kami bisa tetap terlibat dan memperoleh penghasilan, sementara program ini tetap berjalan untuk kebaikan siswa,” harap Malika.
Bagi pengelola kantin sekolah, harapan tersebut sangat berarti, karena mereka ingin tetap mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi siswa, namun sekaligus menjaga keberlangsungan usaha mereka. Program makanan sehat gratis bagi siswa tentu memiliki dampak positif bagi kesehatan, tetapi perlu ada solusi agar pengelola kantin juga dapat terus beroperasi dan memperoleh penghasilan. (JMDN/bbg)