Dandim 0812/Lamongan Terus Pantau Perkembangan Kampung Pandu di Jotosanur

  • Whatsapp

Lamongan, 15/1 (JMDN) -Tentara Nasional Indonesia merupakan alat Negara di bidang pertahanan. TNI dituntut dapat melaksanakan tugas tugasnya untuk menjaga keutuhan Wilayah, menjaga kedaulatan Negara dan melindungi segenap tumpah darah Bangsa Indonesia.

Namun, di era modern seperti sekarang, tugas TNI tidak hanya ‘sekedar’ itu saja. TNI dituntut untuk selalu berperan aktif membantu Pemerintah dalam mensukseskan program programnya, tak terkecuali program Ketahanan Pangan Nasional yang sedang digalakkan oleh Pemerintah.

Melalui sinergi yang kokoh dengan semua Stakeholder, TNI khususnya Kodim 0812/Lamongan terus berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan Nasional.

Salah satunya adalah dengan membuat Kampung Pangan Terpadu (Kampung Pandu), yang terdiri dari sektor pertanian, sektor peternakan dan sektor perikanan) di lahan Kodim 0812 Lamongan, di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan .

Dandim 0812 Lamongan Letkol Arm. Ketut Wira Purbawan S.I.P.,M.Han., terjun langsung mengecek detail perkembangan yang ada di Kampung Pandu Jotosanur yang merupakan kampung perintis/penuntun/pelopor dalam memproduksi kebutuhan pangan dalam satu komplek atau area yaitu kebutuhan pangan pertanian, perikanan dan peternakan dalam satu area/kampung. Rabu (15/1/2025).

Dandim mengatakan bahwa peninjauan dan pengecekan itu bertujuan untuk memastikan bahwa Kampung Pandu bukan hanya sekedar isapan jempol semata, namun Kampung Pandu milik Kodim 0812/Lamongan ini benar benar bisa menjadi contoh untuk Daerah lain.

“Kami ingin memastikan bahwa Kampung Pandu adalah solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan Nasional baik dalam sektor pertanian, peternakan maupun perikanan,” ujarnya.

Selain itu, masih lanjut Dandim, Kampung Pandu yang memiliki kepanjangan Kampung Pangan Terpadu, memiliki makna bahwa Kampung Jotosanur berbasis integrated Farm dimana Sektor Pertanian, perikanan dan peternakan menjadi satu kesatuan (terpadu) untuk pengembangan dan keberlanjutannya sehingga tidak ada limbah atau residu yg terbuang (Zero Waste).

“Jadi, kotoran dari Peternakan diolah menjadi Tanah/Pupuk Organik, Kotoran air kolam bisa dimanfaatkan untuk menambah kesuburan lahan pertanian.Serta sisa batang tanaman seperti jagung atau sorgum,pasca panen dapat dimanfaatkan untuk silase atau fermentasi sebagai bahan makanan peternakan,” tambahnya.(JMDN/Pendim 0812)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *