Tulungagung, Jatim, 17/1 (ANTARA) – Peternak sapi perah di lereng Gunung Wilis Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang menggantungkan hidupnya dari memerah susu, mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah akibat jalan rusak terdampak longsor yang tidak kunjung diperbaiki.
Ketua KUD Tani Wilis, Suwarto di Tulungagung, Kamis (16/1/2025), menyebut kerugian mencapai Rp61 juta per bulan akibat biaya tambahan untuk penyewaan tempat penampungan susu dan tenaga kerja.
Biaya untuk melangsir susu ini sekitar Rp61 juta sebulan,” ujar Suwarto usai rapat dengar pendapat dengan DPRD Kabupaten Tulungagung.
Jalan utama yang biasa digunakan untuk mengangkut susu langsung ke pabrik pengolahan di Pasuruan kini tak bisa dilalui truk besar.
Sebagai solusi, KUD Tani Wilis menggunakan truk tangki kecil yang harus memutar lewat jalur alternatif dengan kondisi jalan kurang baik.
Susu dari truk kecil itu kemudian dipindahkan ke truk tangki besar di Desa Boro Kecamatan Kedungwaru, untuk melanjutkan perjalanan ke pabrik.
Meski pemindahan susu ke tangki besar berisiko menurunkan kualitas, Suwarto mengaku sejauh ini belum ada pengiriman yang ditolak oleh pabrik.
“Alhamdulillah, belum ada susu yang ditolak,” katanya.
Upaya perbaikan jalan pun sudah diupayakan KUD Tani Wilis dengan mengalokasikan anggaran Rp10juta hingga Rp15 juta.
Namun, biaya pengurukan diperkirakan mencapai Rp50 hingga Rp75 juta, sehingga rencana tersebut terpaksa ditunda.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari, mengatakan perbaikan jalan tersebut direncanakan menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Menurut dia, pengerjaan akan memanfaatkan bronjong dengan ketinggian antara 7-10 meter untuk menahan longsor. (ANTARA/Destyan H. Sujarwoko)