Desa Kelir, Banyuwangi, 14/2 (JMDN) – Menyambut malam Nisfu Sya’ban, warga Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, menggelar tradisi Ider Bumi di Dusun Krajan. Kegiatan ini merupakan bagian dari warisan budaya Islam yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk doa dan permohonan keberkahan untuk desa.
Acara yang berlangsung pada Kamis, 13 Februari 2025, di Masjid Husnul Ma’ab ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari tokoh agama, pemuda, hingga warga dari berbagai kalangan. Sepanjang perjalanan mengelilingi desa, peserta melantunkan istighfar dan adzan di setiap sudut sebagai bentuk dzikir dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
Ider Bumi merupakan tradisi turun-temurun yang diyakini sebagai sarana membersihkan desa secara spiritual. Melalui lantunan doa dan dzikir, masyarakat berharap terhindar dari segala bentuk bencana dan diberkahi dengan kehidupan yang lebih baik.
Dalam kegiatan ini, KH. Abdul Majid memimpin doa bersama yang dilaksanakan di titik akhir perjalanan. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan serta menjadikan momentum Nisfu Sya’ban sebagai waktu untuk introspeksi diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Semangat kebersamaan terlihat jelas dalam tradisi ini. Warga Desa Kelir berbondong-bondong mengikuti Ider Bumi dengan penuh kekhusyukan, mencerminkan nilai gotong royong dan kepedulian sosial yang kuat. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarwarga dalam suasana yang penuh kehangatan.
Dengan terlaksananya Ider Bumi di malam Nisfu Sya’ban, diharapkan Desa Kelir senantiasa dilimpahi keberkahan dan ketentraman. Semoga tradisi ini terus lestari dan menjadi pengingat bagi generasi mendatang akan pentingnya doa, kebersamaan, dan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat. (JMDN/Musolli/Jurnalis Desa)