Pacitan, Jawa Timur, 18/2 (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur meluncurkan buku Penelusuran Sejarah Berdirinya Kabupaten Pacitan pada peringatan Hari Jadi ke-280 Kabupaten Pacitan yang digelar di pendopo setempat, Senin (17/2/2025).
Puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Pacitan dipercepat dari seharusnya berlangsung pada 19 Februari, namun dimajukan menjadi 17 Februari karena bertepatan dengan agenda pelantikan dan retret pascapelantikan kepala daerah.
“Meski tanggalnya berbeda, semangatnya tetap sama. Kita bisa merasakan handar beni dalam peringatan ini,” kata Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, dalam prosesi peringatan di Pendopo Agung Mas Tumenggung Djogokarjo.
Peluncuran buku sejarah tersebut bertujuan memperkuat identitas dan membangun kebanggaan masyarakat terhadap warisan sejarah daerah.
“Harapannya, buku ini menambah khasanah sejarah Pacitan karena banyak sudut pandang yang perlu dihimpun sebagai kekayaan daerah,” ujarnya.
Selain peluncuran buku, Pemkab Pacitan juga menetapkan “Blarang” sebagai pakaian khas daerah yang mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal masyarakat.
“Saya berharap seragam ini menjadi simbol kepribadian masyarakat Pacitan yang penuh kesederhanaan,” kata Aji, panggilan akrab Indrata Nur Bayuaji.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Pacitan memberikan penghargaan kepada dua tokoh, yakni almarhum K.H. Hamid Dimyathi yang tengah diusulkan sebagai pahlawan nasional, serta almarhum Sutrisno sebagai pencipta slogan “Tata Pramana Hangeng Praja.” (ANTARA/Destyan H. Sujarwoko)