Petani Bunga Mawar di Jember Raup Keuntungan Jelang Ramadan

  • Whatsapp

Jember, 20/2 (JMDN) – Menjelang bulan suci Ramadan, petani bunga mawar di Jember merasakan berkah tersendiri. Permintaan bunga mawar meningkat tajam, terutama untuk keperluan ziarah kubur. Kenaikan permintaan ini bahkan mencapai 200 persen dibandingkan hari biasa.

Salah satu petani yang merasakan keuntungan ini adalah Abdul Wahid, warga Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember. Ia mengaku permintaan bunga mawar melonjak drastis, sehingga ia harus memanen hingga 15 kantong plastik per hari. Setiap kantong dijual dengan harga Rp100 ribu, jauh lebih tinggi dibandingkan harga di hari biasa yang hanya sekitar Rp30 ribu.

“Alhamdulillah, permintaan meningkat tajam menjelang Ramadan. Banyak pembeli datang langsung ke kebun saya atau membeli di lapak kecil yang saya buka di Pasar Tanjung,” ujar Abdul Wahid ketika ditemui, Kamis (20/2/2025).

Pembeli bunga mawar umumnya berasal dari masyarakat yang hendak melakukan tradisi ziarah kubur menjelang Ramadan. Salah satu pembeli, Wakiq, mengaku lebih memilih membeli langsung dari kebun Abdul Wahid karena harganya lebih terjangkau.

“Saya lebih suka beli langsung di kebun karena lebih murah dan kualitasnya masih segar. Bunga mawar ini nantinya akan digunakan untuk ziarah kubur,” kata Wakiq.

Fenomena meningkatnya permintaan bunga mawar menjelang Ramadan ini menjadi berkah tersendiri bagi petani bunga di Jember. Mereka berharap tren ini terus berlanjut agar usaha pertanian bunga tetap berkembang dan memberikan keuntungan lebih bagi para petani. (JMDN/bbg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *