Banyuwangi, 22/2 (ANTARA) – Puluhan mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) melaksanakan Belajar Bersama Komunitas (BBK) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai 21 Februari hingga 7 Maret 2025.
Selama dua pekan, mereka akan berada di Banyuwangi untuk melakukan berbagai kegiatan di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta lingkungan dan puluhan mahasiswa itu disebar di sejumlah desa di Kecamatan Licin, yakni Desa Banjar, Licin, Jelun dan Gumuk.
“Selamat datang, terima kasih telah memilih Banyuwangi. Semoga semua kegiatannya bisa berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan Banyuwangi utamanya,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Banyuwangi, M.Y. Bramuda di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jumat (21/2/2025).
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Air Langga (Unair) Dr. Pratiwi Soesilawati mengatakan Banyuwangi sengaja dipilih karena memiliki beragam program inovatif yang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Ini yang menjadi daya tarik sebagai lokasi belajar mahasiswa kami. Harapannya, selain bisa menerapkan apa yang telah didapatkan di perkuliahan, mereka juga bisa menyerap spirit berinovasi dan hal-hal baik lainnya dari sini,” katanya.
Pratiwi menyebutkan, 96 mahasiswa yang akan melaksanakan BBK di Banyuwangi tersebut terdiri atas 46 mahasiswa Unair dan 50 mahasiswa pertukaran pelajar dari Universiti Teknologi Malaysia.
“Peserta akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat maupun sekolah-sekolah, misalnya tentang kesehatan gigi dan mulut,” katanya.
Selain itu, mereka juga akan memberikan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan perekonomian warga, seperti pelatihan mencukur, membuat akuaponik serta budi daya ikan lele.
Pratiwi menyampaikan mahasiswa juga akan turun ke posyandu-posyandu untuk kegiatan penyuluhan kesehatan serta pendampingan bagi ibu hamil dan ibu balita.
“Berbagai kegiatan yang kami laksanakan semoga bisa membawa dampak positif bagi warga setempat,” tuturnya. (ANTARA/Novi Husdinariyanto)