LAMONGAN, 9/3 (JMDN) – Mendekati masa panen, Bintara pembinaan desa (Babinsa) Sertu Sucipto dan beberapa Babinsa lainnya bersama petugas dari Dinas Pertanian, UPT Perangkat Desa, serta Kelompok Tani (Poktan) melakukan langkah preventif dengan Gerakan pengendalian (Gerdal) Serealia, yaitu upaya pengendalian responsif terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT) padi di Desa Solokuro, Lamongan, Minggu (9/3/2025).
Gerdal program padat karya guna mengatasi hama wereng dan tikus agar tidak mengancam keberlangsungan tanaman padi tersebut dilaksanakan secara bersama-sama dalam wilayah persawahan yang luas, didasarkan pengamatan serangan OPT.
“Secara teknis kita menggunakan alat bantu Basmikus 66 PS yang merupakan Rodentisida pernapasan berbahan aktif belerang 66 persen digunakan sebagai pengendali hama tikus dan alat ini sudah direkomendasikan petugas pertanian yang terbukti ampuh untuk menangani hama jenis pengerat ini,” ujar Sertu Sucipto.
Gerakan Pengendalian Padat Karya ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para petani di Desa Payaman maupun petani di daerah lain dalam mengatasi adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis tikus dan wereng.
“Ini adalah upaya kita bersama, baik TNI maupun Dinas Pertanian akan selalu hadir ditengah-tengah petani untuk membantu segala kendala yang dialami para petani. Semua itu merupakan komitmen kita dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional,” tandasnya. (JMDN/Pendim 0812)