Kades Dadapan Banyuwangi Dari Penarik Becak, Pengusaha Transportasi Hingga Jadi Kepala Desa

  • Whatsapp
Foto : Jajuli Kades Dadapan, Kabat, Banyuwangi / JMDN

Banyuwangi – Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, adalah sebuah kawasan strategis yang merupakan kawasan penyangga bagi Ibu Kota Kabupaten Banyuwangi. Kawasan desa berwajah Kota ini saat ini dipimpin oleh Jajuli, seorang Kepala Desa (Kades) dengan sosok yang tegas namun berpembawaan sederhana. “Di Desa Dadapan ini sebenarnya saya adalah pendatang. Saya aslinya dari Desa Pendarungan, tetapi Istri saya asli Dadapan sini,” ungkapnya mengawali pembicaraan ketika ditemui tim penulis di kantornya beberapa waktu lalu.

Bertutur tentang latar belakang kehidupannya sebelum menjadi seorang Kepala Desa, cukup membuat tercengang. Betapa tidak, sebelum takdir mengantarkannya menjadi pemimpin Desa Dadapan, ternyata sebelumnya sang Kades pernah bekerja sebagai penarik becak dan juga Ngojek.

Terlahir dari keluarga sederhana, dari Ayah yang seorang penarik becak dan ibundanya yang bekerja sebagai buruh tani, membuatnya hanya bisa mengenyam Pendidikan sampai Tingkat SMP. Dan selepas SMP kala itu, dia harus membantu mencari nafkah buat keluarganya dengan mengikuti jejak Ayahnya sebagai penarik becak. Sempat selama 2,5 tahun mengayuh becak, Jajuli akhirnya memutuskan pergi ke Bali mengikuti temannya yang bekerja sebagai kuli bangunan.

Sepulang dari Bali, Jajuli kemudian beralih profesi sebagai kernet angkutan umum. Saat bekerja sebagai kernet angkutan umum itulah Jazuli bertemu dengan seorang gadis asal Desa Dadapan yang kemudian menjadi istrinya. Dan setelah menikah, Jazuli kemudian beralih profesi sebagai tukang ojek hingga beberapa waktu lamanya. Namun karena penghasilannya sebagai tukang ojek terus menurun sementara kebutuhan keluarga terus meningkat, Jazuli pun Kembali alih profesi sebagai kernet Bus Antar Kota, PO AKAS.

Saat bekerja sebagai kernet Bus antar kota, Jajuli tidak lupa menabung dengan menyisihkan sebagian penghasilannya. Alhasil, dari tabungannya itulah dia kemudian berhasil membeli sebuah mobil pick-up dan berhenti kerja sebagai kernet Bus.

Dengan mobil pick-up miliknya itu, dia menjual jasa angkut barang ke Bali. Berawal dari mengangkut barang-barang seperti meuble, pasir, dan lain sebagainya, akhirnya armada milik Jajuli punya langganan angkutan janur. Dari langganan mengangkut janur milik orang itulah, Jajuli kemudian mencoba sebagai pengepul janur sendiri dan dikirimnya ke Bali.

Usaha jasa angkutan barang hingga menjadi pengepul janur yang ditanganinya pun terus berkembang pesat. Bahkan daerah jangkauan pengiriman barangnya tidak lagi sebatas hanya Bali, tetapi sampai ke daerah lain seperti; Surabaya dan Lombok.

Setelah sukses dengan usahanya, akhirnya banyak warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang menyarankan agar dia maju sebagai salah satu calon dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Dadapan. Ternyata, nasib baik terus berpihak kepadanya. Pada Pilkades Dadapan tahun 2019 dia berhasil terpilih sebagai Kades yang masih dijabatnya hingga saat ini.

Membangun Desa Dadapan

Mulai menjabat Kades Dadapan senjak 2019, cukup banyak prestasi yang berhasil ditorehkannya. Salah satu diantaranya adalah pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Selama 2019 – 2022, Desa Dadapan selalu mendapatkan 20 titik lokasi bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara di bidang infra-struktur, jalanan desa yang sebelumnya banyak yang rusak dan sulit dilalui, pun sudah banyak yang diperbaiki dan mulai bermanfaat bagi Masyarakat.

Kades Jajuli mengaku bahwa visi-misinya sebagai calon Kades kala mengikuti Pilkades Dadapan 2019 sudah banyak yang terealisasi dan bisa diterima Masyarakat. Salah satu diantaranya adalah keinginan untuk membantu semua warga yang kurang beruntung dalam pendidikan, yang pada akhirnya bisa mengikuti program kejar paket dari SD, SMP, sampai dengan SMA.

Selain itu, Kades Jajuli juga berkomitmen kuat untuk terus mendampingi warga dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). “Pemdes Dadapan akan membantu semua warga Dadapan untuk mengurus program PTSL sampai selesai semua. Kemungkinan bisa terealisasi semuanya di tahun 2024,” tegasnya

Potensi Desa dan Harapan Kedepan

Desa Dadapan memiliki banyak potensi besar yang akan terus dikembangkan. Salahnya satunya adalah yang terkait dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kegiatan bidang UMKM yang paling menonjol adalah Pasar Capung (Camilan Capung) yang digelar setiap hari Sabtu malam Minggu.

Kegiatan yang selalu digelar di Dusun Krajan ini yaitu menjual aneka macam makanan tradisional khusunya makanan tradisional khas Banyuwangi. Menurut Kades, kegiatan Pasar Capung ini hingga saat ini telah cukup berhasil mengangkat ekonomi warga

Selain itu, pada setiap tahun di bulan Agustus Pemdes Dadapan juga selalu menggelar pasar UMKM besar – besaran di lapangan Desa Dadapan. Hal itu juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dari warga masyarakat Dadapan.

Selain itu, Pemdes Dadapan juga berperan membantu warganya terutama pada saat terjadi masalah yang dialami warga, dengan selalu  mengusahakan jalur mediasi untuk penyelesaiannya. Selama menjabat Kades, Jazuli mengaku belum pernah ada masalah di Desa Dadapan yang tidak bisa diselesaikan melalui jalur mediasi.

            “Harapan kita dan semua warga Dadapan adalah, Desa Dadapan bisa semakin maju, menjadi lebih baik lagi dan warga masyarakat bisa semakin sejahtera. Kedepan, semoga Desa Dadapan bisa menjadi desa terbaik di Banyuwangi dan kemajuannya bisa menginspirasi banyak desa lainnya,” kata Kades Jajuli.  ( bo / JMDN )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *