Banyuwangi, Sebagaimana jenis kartu-kartu lain yang biasanya digunakan untuk permainan, jenis Kartu Ceki atau juga dikenal dengan Kartu Lintrik ini juga mempunyai fungsi yang sama. Namun, ditangan seorang Dukun yang menggunakan kartu tersebut sebagai medianya, hasilnya akan lain.
Informasi yang diperoleh dari salah satu sumber yang dekat dengan Dukun Lintrik di Banyuwangi, kartu kecil yang bergambar simbol-simbol itu digunakan oleh para Dukun untuk ‘membaca’ dan menerawang kondisi seseorang yang akan menjadi targetnya.
Menurut penjelasan sumber, kartu Lintrik baru bisa digunakan setelah dilakukan prosesi khusus yakni ‘mengubur’ kartu diatas makam mulai sehabis Maghrib hingga waktu menjelang subuh. Setelah proses tersebut, kemudian dilakukan sebuah ritual khusus oleh si Dukun terhadap kartu sebelum kemudian digunakan untuk menerawang atau membaca kondisi dan keberadaan calon target yang akan menjadi sasaran.
Menurut penjelasan Narso (27), seorang mantan asisten Dukun Lintrik di Desa Licin, Kecamatan Licin, ritual terhadap kartu dilakukan oleh si Dukun didalam kamar atau ruangan tertutup. Dijelaskan, rituala dilakukan dengan cara meletakkan kartu yang sebelumnya telah dikubur diatas makam diatas sebuah nyiru atau alat rumah tangga berbentuk bulat terbuat dari anyaman bambu yang biasa untuk menampi beras. “Diatas nyiru itu juga ada gabah (bulir-bulir padi), bunga, dan kadang juga disertakan foto orang yang akan menjadi sasaran. Nyiru kemudian diputar-putar seperti orang sedang menampi beras. Itu diilakukan diatas perapian yang sudah ditaburi kemenyan,” jelasnya.
Saat melakukan ritual tersebut, lanjutnya, si Dukun dengan pakaian yang nyaris telanjang itu kemudian bergerak-gerak seperti menari. “Setelah ritual itu kemudian Dukun memanggil si tamu yang membutuhkan pertolongannya. Lalu si Dukun mulai mengocok kartu dan meletakkannya satu-persatu sambil membaca kartu yang keluar. Dengan membaca kartu itulah si Dukun kemudian menyampaikan tentang apa dan bagaimana kondisi atau keadaan orang yang akan menjadi sasaran targetnya,” ungkap Narso.
(bersambung)