Banyuwangi, Desa Ketapang – Sosok Tokoh Desa kali ini adalah SLAMET UTOMO, SH. Lahir di Banyuwangi 28 September 1972, beliau adalah Kepala Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Pria humble bertangan dingin ini mulai menjalankan roda pemerintahan desa, dimulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2013, yang menjadi era awal kepemimpinannya di Desa Ketapang, dilanjutkan pada periode berikutnya pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2025 yang akan datang.
Pasca dilantik Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kepala Desa Ketapang, mulai menjalankan roda pemerintahan desanya. Salah satunya dengan melakukan pembentukan kinerja struktural penataan staf desa. Selain itu, ia juga bertekad dapat segera mewujudkan visi misi dengan mengutamakan kepentingan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Ketapang.
Dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Desa Ketapang, Pria jebolan Fakultas Hukum Unitas Surabaya strata satu ini, melakukan strategi kerjanya melalui program-program yang dilakukan seperti, menjadikan Desa Ketapang menjadi desa mandiri dan hal ini sudah dapat diraihnya, kemudian menjadikan masyarakat secara keseluruhan menjadi makmur dan sejahtera juga terciptanya keterbukaan dalam hal pelayanan.
Tekad kerja cerdasnya mengukir prestasi bagi Desa Ketapang, yaitu mampu menghantar Desa Ketapang menjadi desa destinasi wisata yang awalnya hanya desa transit wisata, baik nasional maupun internasional. Ini terbukti dengan hadirnya para mahasiswa salah satu universitas Singapore, yang melakukan studi banding terkait smart kampung dan pelayanan masyarakat satu pintu yang beliau lakukan sejak memimpin desa ini, yaitu pada tahun 2007, yang terus berkembang hingga saat ini. Pada akhirnya Desa Ketapang menjadi pilot project yang pertama di Kabupaten Banyuwangi untuk program tersebut.
Tidak puas dengan apa yang telah diraihnya suami dari Halimatus, SH ini, senantiasa berinovasi untuk memajukan desanya dan memakmurkan masyarakatnya. Adapun program yang akan dilakukan kedepan adalah menjadikan Desa Ketapang menjadi Desa Wisata unggulan melalui pengelolaan titik-titik wisata yang berjumlah 12 titik di desa terse[1]but, yang akan terus dikembangkan. Dalam rangka mempertegas legalisasi status desa mandiri, Desa Ketapang mengoptimalkan potensi dan sumberdaya desa untuk mewujudkan Desa berdaya dengan memilih wisata Penawar Sari sebagai iconic wisata desa.
Landscaping Desa Ketapang memberi added value potensi tersendiri, baik potensi ekonomi, budaya, dan lainnya. Potensi-potensi tersebut baik yang ada di darat, laut dan udara akan terus digarap dengan antusias yang tinggi. Perusahaan-perusahaan BUMD dan swasta pun sebagai stakeholder menyambut baik dan berperan serta dalam giat peningkatan perekonomian desa.
Geliat ekonomi melalui keberhasilan UMKM, pendayagunaan koral sebagai komoditi ekspor, serta potensi lain yang mampu meningkatkan sumber ekonomi juga menjadi prioritas untuk terus dikembangkan.Keberhasilan Desa Ketapang tidak saja fokus pada kepentingan internal desa, tetapi juga kolaborasi antar desa sehingga desa Ketapang dijadikan collaborative justice untuk penyeleselaian permasalahan yang timbul pada masyarakat dengan cara memediasi. ( Lauryan / JMDN )